Kebanyakkan orangtua akan senang melihat anaknya senang membaca buku dan tidak 'alergi' dengan buku. Akan tetapi banyak juga balita yang kalau disuruh belajar dan melihat orangtuanya mengambil buku dan mengajaknya membaca buku sudah kabur duluan anaknya.
Di sekolah anak saya, banyak orangtua dan pengasuh yang mengeluh kalau anaknya susah untuk diajak belajar atau membaca buku, kebanyakkan malah menghindar. Untungnya anak saya tidak demikian, malahan senang dan tertarik dengan buku dan senang menulis dan menggambar.
Sebenarnya minat membaca harus ditanamkan sedari kecil dan sedini mungkin. Saat ini banyak sekali bertebaran buku anak yang bagus-bagus dan didesign menarik.
Mengapa anak saya tidak 'alergi' dengan buku? karena sejak masih bayi (dibawah 1 tahun), saya sudah memperkenalkannya dengan gambar gambar menggunakan soft book alias buku bantal, walaupun mungkin anak tidak mengerti tapi setidaknya biarkan mereka memegangnya dan sekedar melihat-lihat. Kemudian di usianya yang ketiga belas bulan, saya mulai membelikannya buku-buku yang sederhana dengan banyak gambar dan ilustrasi yang menarik, semua buku terbuat dari hard cover agar tidak mudah sobek. Disitu anak akan belajar untuk membolak balikkan halaman buku dan tentu saja itu melatih motorik halusnya juga.
Setiap anak melihat lihat buku, orangtua harus mendampinginya dan menjelaskannya dengan suara yang jelas sambil menunjukkan gambarnya. Anak-anak pada dasarnya cepat menghapal dan kita harus konsisten untuk terus mengulang-ulang. Sediakan lebih dari 3 jenis buku, agar anak tidak bosan. Berikan pengetahuan seputar hewan dan objek objek benda. Jelaskan dengan cara yang menarik dan seru agar anak mendengarkan dan melihat dengan antusias.
Pada waktu itu saat usianya masih belasan bulan (sekitar 15 bulan), anak saya sudah menghapal nama nama dan gambar hewan kurang lebih 50 jenis hewan dan serangga. Sedangkan objek objek benda yang sudah diketahui dan dihapal pun lebih dari 50 objek benda. Setiap saya bertanya :"manakah hewan........?" maka dia akan segera mencarinya dan kemudian menunjukkannya dengan mengunakan telunjuk.
Ajarkanlah anak dengan beragam cara yang menarik, berikan banyak buku buku yang menarik, termasuk buku aktivitas seperti mewarnai, menempel, corat coret, buku cerita.
Sebagai orangtua juga harus memberi contoh kepada anak, tunjukkan kepadanya bahwa kita pun membaca buku dan sangat menyukai buku. Maka anak pun akan belajar bahwa buku bukanlah sesuatu yang menakutkan dan membosankan, bahkan papa dan mama saja memegang buku.
Sering-seringlah memuji anak ketika dia membaca buku, namun ingatlah jangan pernah memaksa anak untuk membaca buku, hal itu akan membuatnya trauma. Saat ini juga banyak Film film mendidik yang mengajarkan anak untuk menyukai buku, seperti misalnya film Barney, ada adegan dimana barney dan anak-anak membaca buku dan bernyanyi "Books are fun" !! Banyak video educated yang menarik mengajarkan alphabets dan numbers. Umur 1,5 tahun anak saya ternyata sudah bisa menghapal huruf A-Z baik huruf besar maupun kecil (belajarnya otodidak karena suka dipasangin VCD alphabet ama nanny nya pas lagi makan, anak juga jadi duduk anteng gak lari sana sini. Tadinya saya mau mengajarkan kalau umurnya sudah 2 tahun lebih, eh ternyata eh ternyata, anak saya sudah bisa sendiri. Saya baru menyadarinya pada saat anak sedang bermain dengan alphabet magnet yang ditempel di papan white board, anak saya mengambil huruf besar dan kecil secara acak kemudian menempelkannya sambil menyebutkan nama huruf-hurufnya.
Sekarang ini anak saya sudah bersekolah di montessori school (alphabet yang diajarkan disana sistem phonics) pengucapan yang berbeda dari alphabet bahasa inggris, tapi ternyata anak saya bisa menguasai alphabet phonics juga. Sekarang ini banyak sekolah yang menggunakan sistem phonics untuk memudahkan anak membaca kata kata nantinya. Banyak tempat kursus juga yang memakai sistem phonics untuk mengajarkan murid didiknya membaca dengan mudah.
Jika anda ingin dia membaca buku, maka tanyakanlah dengan suara yang lembut dan penuh senyuman " sayang, apakah kamu ingin membaca buku bersama mama? , yuk,kita baca buku..."
Jika anak merespon dengan baik dan menjawab "iya / oke". Maka biarlah dia yang memilih dan menentukan buku mana yang hendak dilihat / dibaca (walaupun anak masih belom bisa membaca, biarlah ia melihat lihat gambarnya dan kita yang menceritakannya, karena dengan kesediaan anak untuk membuka buku, itu sudah merupakan langkah yang baik untuk kedepannya).
Jika anak bingung mau membaca buku yang mana, barulah kita menawarkan kepadanya dan menunjukkan buku tersebut sambil tersenyum "mau baca yang ini gak?" Sambil membaca buku bersama kita juga boleh sambil bercanda.
Oya, untuk membantu anak mengambil buku sendiri dan mandiri, cobalah untuk membuat sebuah rak buku dengan tinggi yang bisa dicapai oleh anak. Buatlah rak tersebut dengan model buku menghadap depan sehingga terlihat gambar dan judul di cover depannya, hal ini akan memudahkan anak.
Setelah selesai membaca, ajarkan anak untuk menaruh kembali buku tersebut di tempatnya.
Dengan kebiasaan yang saya terapkan tersebut, sekarang anak saya selalu mengambil buku sendiri di rak dan berkata "baca buku ini ahh..." atau terkadang dia berucap "belajar yuukkk.." Saat ia membaca, setiap detail gambar di buku sangat diperhatikan, baru kemudia dibalik ke lembar selanjutnya. Bisa tahan sampai 40 menit untuk membaca buku. Usianya sekarang 2,5 tahun.
Dengan membacakan cerita dan memberitahukan segala hal yang ada di buku, sangat membantunya dalam menambah kosa kata dan anak biasanya akan meniru ucapan kita, hal ini membantunya untuk berbicara dengan lancar dan baik.
Berikan buku-buku yang bermutu dan mengandung pesan moral dan mengajarkan etika, untuk menambah wawasan anak.
Jangan ragu untuk selalu memuji anak, biar anak merasa bangga dan tak ragu ragu untuk mengambil buku sendiri. Biasakan anak berkenalan dengan bermacam macam buku yang edukatif.
Sekarang ini, kalau saya ingin mengerjakan sesuatu, saya hanya perlu memberikannya buku dan dia akan asyik dengan buku tersebut dan duduk dengan tenang tanpa perlu ditemani. Saya pun bisa mengerjakan sesuatu sambil mengawasinya. Kalau anak sudah bosan dengan buku tersebut, biasanya anak akan menghampiri kita dan meminta perhatian, jangan mengabaikannya dan peluklah anak atau mengelus kepalanya.
Kalau pekerjaan kita sudah selesai dan anak masih membaca/melihat-lihat buku, hampirilah dan temani anak membaca buku. Berikan pertanyaan-pertanyaan dan pancing anak untuk menceritakan kisah di buku tersebut. Tanggapi dengan antusias.
Untuk selanjutnya kita bisa terus berimprovisasi dengan buku-buku yang lainnya. Ajarkan juga untuk belajar menulis atau menggambar. Sering-seringlah hunting ke toko buku atau online shop yang menjual buku anak-anak.
Lalu bagaimana dengan menarik minat menulis anak?
Anak-anak batita memerlukan proses dan tahapan sebelum bisa menulis dengan baik.
Sejak dini ajarkan anak anda untuk memegang pensil, crayon, kuas biar anak terbiasa dan mahir memegangnya. Pilihlah pensil dan crayon yang berbentuk segitiga (tringular) dan jangan pilih pensil yang 'kurus', pilihlah yang agak 'gemuk' supaya anak lebih mantap memegangnya.
Sediakan media untuk mencoret coretnya, kertas gambar yang besar, buku mewarnai, papan tulis. Untuk tahap perkenalan, biarkan anak mencorat coret sesuka hati, jangan takut berantakan dan repot membereskannya. Apalagi jika ingin anak belajar melukis dengan berbagai cat air, tentunya akan sangat belepotan dimana-mana termasuk pakaian karena itu pilihlah cat warna yang washable alias mudah dibersihkan. Jadi pakaian anak pun ketika dicuci dengan segera warnanya akan luntur dan hilang, pakaian tidak akan meninggalkan noda. Tangan anak yang kotor pun begitu dicuci pakai sabun dan begitu dibilas, tangannya sudah kembali bersih. Lantai yang kotor pun tinggal di pel aja. Biarkan anak bereksplorasi supaya berkembang. Anak pun akan merasa gembira.
Oya, anak saya senang mencetak cetak huruf dan gambar pake stencil, di gramedia dan toko buku banyak dijual, bentuknya seperti penggaris tebal dan ada bolongan bentuk-bentuknya.
Sekarang ini juga sudah banyak buku-buku write and wipe yang pake spidol dan gampang dihapus, tinggal lap aja pake tissue dan anak bisa menulisnya berulang-ulang.Ada yang bentuk buku, ada juga yang berupa flash cards.
Ajarkan anak untuk tracing (penelusuran garis). Bisa anda buat sendiri ataupun membeli buku-bukunya. Kita juga bisa meminta anak untuk menggambar wajah-tubuh-tangan-kaki walaupun gambarnya belum bagus.
Nah kalau kita sering melatih anak seperti itu, lama kelamaan tangan dan jari-jarinya tidak akan kaku lagi dan siap untuk proses menulis selanjutnya.
Jangan takut rumah berantakkan, semua itu tak sebanding ketika anak kita belajar banyak hal dan menjadi anak yang berpengetahuan dan berwawasan luas.
Anak-anak yang normal pada dasarnya pandai-pandai dan cepat menyerap informasi begitu banyak, ini karena otaknya berkembang dengan sangat cepat pada usia golden age (0-5 tahun).
Anak saya (2,5 tahun) sudah mengetahui abjad besar dan kecil A-Z, berhitung sampai dengan angka 50, mengetahui dan menyebutkan 35 bagian anggota tubuh, jenis-jenis cuaca, mengenal dan menyebut berbagai kata sifat, kata kerja, lawan kata, profesi/pekerjaan orang, 12 macam warna dan 12 macam bentuk (shapes), jenis-jenis hewan, buah, sayuran dan banyak macam objek dan beberapa macam alat musik, hapal 30+ jenis lagu-lagu bahasa inggris dan indonesia serta mulai belajar menulis huruf dan angka. Berbicara 2 bahasa (inggris dan Indonesia). Jangan khawatir dan jangan ragu untuk mengajarkannya berbagai bahsa karena anak tetap bisa membedakan bahasa-bahasa tersebut.
Semua pengetahuan itu didapat dengan cara yang menyenangkan dan dengan kemauan untuk belajar sendiri tanpa diperintah.
Demikianlah, semoga pengalaman saya ini bisa menjadi masukkan bagi para parents :)
"Anak adalah titipan Tuhan untuk kita, besarkanlah dengan baik dan bekalilah dengan ilmu yang cukup untuk menghadapi dunia"
"Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai"
"Jangan pernah lelah dalam mendidik anak"
Rabu, 19 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar